NGOPI DI GREEN USSU

                                 

*PESAN GUS DUR UNTUK GURU*

*Dalam minuman KOPI ada 3 unsur : Kopi, Gula, Rasa*

Terima kasih ya Allah... terima kasih yayasan Umdatur Rasikhien..yang telah melabuhkan kami di green ussu. Kenangan indah yang takkan  terlupakan. Rasa syukur ini juga  tidak bisa diungkapkan dengan kata kata... sungguh luar biasa...

Kebahagiaan bersama keluarga, luapan keceriaan bersama rekan kerja sangat dirasakan. Hadirnya kami di sana  membuat jalinan silaturahmi yang terbangun kokoh semakin erat lagi. Green ussu sebagai Kado ulang tahun guru di hari guru sangat berharga bagi kami.

Slogan mencerdaskan anak bangsa adalah tugas guru, itu biasa. Tapi bila guru mampu mencetak generasi yang Sholeh dan Sholehah berakhlakul Karimah ini luar biasa... semangat terus wahai para guru.. semoga kita semua Mulya dihadapan sang pencipta. 


Bagaimana profesi guru menurut guru besar..Gus dur

Kopi adalah Orang Tua, Gula adalah Guru. Rasa adalah Siswa. Jika kopi terlalu pahit, siapa yg salah? Gula-lah yg disalahkan karena terlalu sedikit, hingga *"rasa"* kopi menjadi pahit!

Jika kopi terlalu manis, siapa yg disalahkan? Gula pula yg disalahkan karena terlalu banyak hingga *"rasa"* kopi menjadi manis!

Jika takaran kopi dan gula seimbang, sehingga rasa yg tercecap menjadi nikmat, siapa yg dipuji?

Tentu semua akan berkata : "Kopinya mantap!"

Kemana gula? Di mana gula...? Yg mempunyai andil membuat *"rasa"* kopi menjadi *"mantap"*!

Itulah *"Guru"* yg ketika *"rasa"* terlalu manis maka dia akan dipersalahkan. Itulah Guru ketika *"rasa"* terlalu pahit maka dia pula yg akan dipojokkan! 

Tetapi, ketika *"rasa"* mantap, ketika siswa berprestasi, maka orang tua-lah yg akan menepuk dadanya : *"Anak siapa dulu"*

Mari ikhlas seperti *gula* yg larut tak terlihat tapi sangat bermakna. Gula pasir memberi rasa manis pada kopi, tapi orang menyebutnya *kopi manis*, bukan *kopi gula*. Orang menyebut *Roti manis* bukan *Roti gula*. Orang menyebut Syrup Pandan, Syrup Apel, Syrup Jambu, padahal bahan dasarnya *gula*. Tapi gula tetap ikhlas larut dalam memberi rasa manis. Akan tetapi apabila berhubungan dgn penyakit, barulah gula disebut dgn *Penyakit Gula*! Begitulah Hidup.

Kadang kebaikan yg kita tanam tidak pernah disebut orang. Tetapi sedikit saja *khilaf salah* dilakukan, maka akan di-besar2kan! Ikhlaslah seperti gula! Larutlah seperti gula! Tetap semangat memberi kebaikan! Karena kebaikan bukan untuk disebut, tapi untuk *DIRASAKAN!*

*SEMANGAT PARA PEJUANG INTELEKTUAL...





Komentar

Postingan populer dari blog ini

TENTUKAN PILIHANMU SEKARANG

BANGUN MASJID DI BUMI "ALLOH BANGUNKAN RUMAH DI SURGA"